Mengalihkan rokok tembakau ke rokok elektronik (vape) dianggap sebagai alternatif lebih sehat bagi sebagian orang. Padahal pemikiran tersebut belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah.

Vape dianggap lebih aman bagi sebagian orang karena tidak menghasilkan asap dan tar yang sama, namun faktanya vape mengandung banyak zat kimia berbahaya yang bisa memengaruhi kesehatan paru-paru.

Dampak Negatif Penggunaan Vape bagi Paru-Paru

Vape mengandung berbagai bahan kimia berbahaya termasuk nikotin, propilen glikol, gliserin, dan berbagai aroma yang dapat menghasilkan racun ketika dipanaskan dan dihirup. Vape bisa memengaruhi kesehatan paru-paru secara negatif, di antaranya:

Menyebabkan popcorn lung

Popcorn lung atau paru-paru popcorn secara medis dikenal dengan istilah bronkiolitis obliterans. Kondisi ini menggambarkan adanya kerusakan saluran udara terkecil di paru-paru (bronkiolus), yang ditandai dengan gejala seperti batuk, sesak napas, dan masalah pernapasan lainnya.

Popcorn lung disebabkan oleh paparan diacetyl berkepanjangan. Diacetyl adalah salah satu bahan kimia yang ditemukan dalam rokok elektronik, yang dapat memberikan rasa tertentu pada vape. Paparan uap diacetyl berkepanjangan menyebabkan peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru. Akibatnya Anda akan menjadi lebih sering batuk, mengi, merasakan nyeri di dada dan sesak napas.

Baca Juga: Waspada 6 Kondisi Serius Akibat Komplikasi Pneumonia Berikut Ini

Pneumonia lipoid

Pneumonia lipoid terjadi ketika ada minyak atau lemak yang masuk ke paru-paru dan memicu peradangan. Kondisi ini mengakibatkan gejala yang mirip dengan pneumonia. Pneumonia lipoid yang terkait dengan vaping terjadi ketika zat berminyak atau komponen lipid yang terkandung dalam e-liquid dihirup dan menyebabkan reaksi peradangan di paru-paru.

Pneumonia lipoid yang disebabkan oleh penggunaan rokok elektrik biasanya ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya:

• Batuk kronis yang tidak hilang dengan cepat, yang menandakan adanya peradangan atau kerusakan di paru-paru
• Kesulitan bernapas atau rasa sesak akibat adanya peradangan yag mengganggu fungsi normal paru-paru
• Batuk disertai lendir dan darah

Pneumotoraks spontan primer

Pneumotoraks spontan primer adalah kondisi di mana terjadi kolaps paru-paru akibat kebocoran udara ke dalam rongga antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya lubang kecil di paru-paru atau pecahnya gelembung udara kecil di dalam paru-paru.

Pneumotoraks spontan primer terkait penggunaan vape disebabkan oleh zat-zat yang terkandung di dalam vape yang memengaruhi jaringan paru-paru. Dengan adanya lubang kecil di paru-paru, Anda akan merasakan nyeri tajam atau rasa tertekan di dada, sesak napas, serta kesulitan bernapas.

Baca Juga: Mandi Malam Dapat Menyebabkan Paru-Paru Basah, Mitos atau Fakta?

Meningkatkan risiko kanker paru

Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mengonfirmasi bahwa vaping dapat menyebabkan kanker. Namun, sama seperti rokok tembakau, penggunaan produk vape menghasilkan paparan bahan kimia yang dapat masuk ke dalam paru-paru. Partikel-partikel kecil dari bahan kimia tersebut bisa mengendap di dalam saluran pernapasan dan paru-paru serta menyebabkan peradangan serta kerusakan sel yang berpotensi pada perkembangan kanker.

Penting untuk tidak mengabaikan gejala yang berkaitan dengan masalah pernapasan khususnya jika Anda merokok atau menggunakan vape. Jika Anda mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas, sesak napas, dan batuk kronis, maka sebaiknya segera memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store di ponsel Anda.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!